1.1
Latar
Belakang Masalah
Antrian
merupakan suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari – hari. Menunggu di
depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu
jalan tol, pada bank, pada kasir supermarket, dan situasi–situasi yang lain merupakan
kejadian yang sering ditemui. Studi tentang antrian bukan merupakan hal yang
baru. Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau
fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera
mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Pada banyak hal, tambahan
fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk
mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi biaya karena memberikan pelayanan
tambahan, akan menimbulkan pengurangan keuntungan mungkin sampai di bawah
tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya, sering timbulnya antrian yang panjang
akan mengakibatkan hilangnya pelanggan atau nasabah. Salah satu model yang
sangat berkembang sekarang ini ialah model matematika. Umumnya, solusi untuk
model matematika dapat dijabarkan berdasarkan dua macam prosedur, yaitu :
analitis dan simulasi. Pada model simulasi, solusi tidak dijabarkan secara
deduktif. Sebaliknya, model dicoba terhadap harga – harga khusus variabel jawab
berdasarkan syarat - syarat tertentu (sudah diperhitungkan terlebih dahulu),
kemudian diselidiki pengaruhnya terhadap variabel kriteria. Karena itu, model
simulasi pada hakikatnya mempunyai sifat induktif. Misalnya dalam persoalan antrian,
dapat dicoba pengaruh bermacam – macam bentuk sistem pembayaran sehingga
diperoleh solusi untuk situasi atau syarat pertibaan yang manapun. Antrian yang
sangat panjang dan terlalu lama untuk memperoleh giliran pelayanan sangatlah
menjengkelkan. Rata – rata lamanya waktu menunggu (waiting time) sangat
tergantung kepada rata – rata tingkat kecepatan pelayanan (rate of services).
(Sutanto, 2009)
Berdasarkan
proses pelayanannva, dapat diklasifikasikan fasilitas-fasilitas pelayanan dalam
susunan saluran dan fasa yang akan membentuk suatu struktur antrian yang
berbeda - beda. Ada empat struktur antrian dasar menurut Buffa dan Sarin yang
menggambarkan kondisi umum di suatu fasilitas layanan.
1. Single Channel Single Phase
Sistem ini adalah yang paling sederhana di mana hanya satu
jalur untuk memasuki sistem pelayanan dan hanya ada satu station pelayanan,
sehingga setelah menerima pelayanan pelanggan (individu - individu) keluar dari
sistem.
2. Single Channel Multi phase
Sistem ini menujukkan ada dua atau lebih pelayanan yang
dilaksanakan secara berurutan.
3. Multi Channel Single Phase
Sistem ini terjadi kapan saja dua atau lebih fasilitas
pelayanan dialiri oleh antrian tunggal.
4. Multi Channel –Multi phase
Pada setiap sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan
pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu
waktu.
Disini,
penelitian ilmiah akan mengambil contoh pada antrian Bus Transjakarta koridor 2
tepatnya pada halte Pulogadung, dimana seseorang mengantri untuk mendapatkan
jasa pelayanan di bidang transportasi dengan menggunakan metode Multi - Channel Single Phase. Antrian
yang akan dibahas disini adalah antrian Bus Transjakarta yang ramai dikunjungi
pada hari-hari dan jam-jam tertentu. Mengantri suatu halte merupakan suatu hal
yang wajar terjadi, tetapi bisa jadi hal yang sangat membosankan. Oleh karena
itu, diperlukan sistem formasi baris penunggu penumpang jika ingin mendapatkan
pelayanan di Bus Transjakarta. Dan pelayanan yang dibberikan halte tersebut
harus dilakukan seefisien mungkin, karena apabila terjadi pelayanan yang
terlalu banyak, maka akan memerlukan ongkos yang lebih besar. Sebaiknya jika
kapasitas pelayanan kurang maka akan terjadi penungguan dalam waktu yang cukup
lama, yang tentu saja akan menimbulkan suatu akibat, baik berkurangnya jumlah
penumpang yang datang atau ketidakefisienan pada petugas loket tersebut.
Berdasarkan
hal diatas maka, penelitian ini memberikan judul “ANALISIS ANTRIAN BUS TRANSJAKARTA PADA HALTE PULOGADUNG JURUSAN
HARMONI (KORIDOR 2)“.
Dewi Listianingsih / 15209885
3EA11