BLOGGER TEMPLATES AND Formspring Backgrounds »

Senin, 07 Mei 2012

Latar Belakang Masalah


1.1         Latar Belakang Masalah
Antrian merupakan suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari – hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu jalan tol, pada bank, pada kasir supermarket, dan situasi–situasi yang lain merupakan kejadian yang sering ditemui. Studi tentang antrian bukan merupakan hal yang baru. Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi  kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Pada banyak hal, tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi biaya karena memberikan pelayanan tambahan, akan menimbulkan pengurangan keuntungan mungkin sampai di bawah tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya, sering timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya pelanggan atau nasabah. Salah satu model yang sangat berkembang sekarang ini ialah model matematika. Umumnya, solusi untuk model matematika dapat dijabarkan berdasarkan dua macam prosedur, yaitu : analitis dan simulasi. Pada model simulasi, solusi tidak dijabarkan secara deduktif. Sebaliknya, model dicoba terhadap harga – harga khusus variabel jawab berdasarkan syarat - syarat tertentu (sudah diperhitungkan terlebih dahulu), kemudian diselidiki pengaruhnya terhadap variabel kriteria. Karena itu, model simulasi pada hakikatnya mempunyai sifat induktif. Misalnya dalam persoalan antrian, dapat dicoba pengaruh bermacam – macam bentuk sistem pembayaran sehingga diperoleh solusi untuk situasi atau syarat pertibaan yang manapun. Antrian yang sangat panjang dan terlalu lama untuk memperoleh giliran pelayanan sangatlah menjengkelkan. Rata – rata lamanya waktu menunggu (waiting time) sangat tergantung kepada rata – rata tingkat kecepatan pelayanan (rate of services). (Sutanto, 2009)
Berdasarkan proses pelayanannva, dapat diklasifikasikan fasilitas-fasilitas pelayanan dalam susunan saluran dan fasa yang akan membentuk suatu struktur antrian yang berbeda - beda. Ada empat struktur antrian dasar menurut Buffa dan Sarin yang menggambarkan kondisi umum di suatu fasilitas layanan.
1.  Single Channel Single Phase
Sistem ini adalah yang paling sederhana di mana hanya satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan dan hanya ada satu station pelayanan, sehingga setelah menerima pelayanan pelanggan (individu - individu) keluar dari sistem.
2.   Single Channel Multi phase
Sistem ini menujukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan.
3.   Multi Channel Single Phase
Sistem ini terjadi kapan saja dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal.
4.   Multi Channel –Multi phase
Pada setiap sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu waktu.
Disini, penelitian ilmiah akan mengambil contoh pada antrian Bus Transjakarta koridor 2 tepatnya pada halte Pulogadung, dimana seseorang mengantri untuk mendapatkan jasa pelayanan di bidang transportasi dengan menggunakan metode Multi - Channel Single Phase. Antrian yang akan dibahas disini adalah antrian Bus Transjakarta yang ramai dikunjungi pada hari-hari dan jam-jam tertentu. Mengantri suatu halte merupakan suatu hal yang wajar terjadi, tetapi bisa jadi hal yang sangat membosankan. Oleh karena itu, diperlukan sistem formasi baris penunggu penumpang jika ingin mendapatkan pelayanan di Bus Transjakarta. Dan pelayanan yang dibberikan halte tersebut harus dilakukan seefisien mungkin, karena apabila terjadi pelayanan yang terlalu banyak, maka akan memerlukan ongkos yang lebih besar. Sebaiknya jika kapasitas pelayanan kurang maka akan terjadi penungguan dalam waktu yang cukup lama, yang tentu saja akan menimbulkan suatu akibat, baik berkurangnya jumlah penumpang yang datang atau ketidakefisienan pada petugas loket tersebut.
Berdasarkan hal diatas maka, penelitian ini memberikan judul “ANALISIS ANTRIAN BUS TRANSJAKARTA PADA HALTE PULOGADUNG JURUSAN HARMONI (KORIDOR 2)“.

Dewi Listianingsih / 15209885
3EA11