BLOGGER TEMPLATES AND Formspring Backgrounds »

Selasa, 08 November 2011

perilaku konsumen tugas ke 2 bab 4 ,5 ,6

BAB. I
I.                   PENDAHULUAN

  1. Evaluasi Alternative  Sebelum Pembelian
1.1 Kriteria Evaluasi
 Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan
dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam
berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin
mempertimbangkan criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal
(country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan,
kesenangan dan sebagainya. Beberapa criteria eveluasiyang umum adalah:
1.Harga. Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan
memilih harga yang murah untuk suatu produk yang ia tahu
spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas
produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi
harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama Merek. Merek terbukti menjadi determinan penting dalam
pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan
spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk,
kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat
mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
3. Negara asal. Negara dimana suatu produk dihasilkan
Menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering
mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan
lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan
nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak
teragukan.
4.Saliensi kriteria evaluasi. Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa
criteria evluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda
dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang
konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting,
tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencook (salient) yang
benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut
determinan

1.2 Penentuan Alternatif Pilihan
Konsumen memproses informasi dari beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk memuaskan kebutuhan, konsumen mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu rangkaian atribut, atribut yang menonjol dianggap penting Pemasar perlu menjelaskan manfaat produk dan menentukan atribut yang menonjol Keputusan Pembelian Konsumen membentuk satu maksud pembelian, ada 2 faktor;
  1. Sikap/ pendirian orang lain ,
  2. Situasi yang tidak diantisipasi.

1.3 Menaksir Alternatif Pilihan
Ada tiga sudut pandang dalam menganalisis alternatif  pilihan  keputusan konsumen :
1. Sudut Pandang Ekonomis
    Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic man. 
2. Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai kognitif man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya pada keputusan yang memuaskan. 
3. Sudut Pandang Emosianal
Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi. Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.

 BAB. II
I.                   PEMBAHASAN
Dalam tingkatan kepedulian terhadap permasalahan, konsumen mengetahui bahwa barang atau layanan yang dia inginkan dapat menyelesaikan permasalan dalam waktu singkat atau tidak dapat memenuhi harapannya . Kepedulian terhadap kekurangan terjadi ketika konsumen mengetahui bahwa faktanya, produk tersebut tersebut perlu dibeli kembali. Sebuah produk seperti baju dapat menjadi usang. Perbaikan mungkin diperlukan untuk produk seperti mobil. Ini mungkin merupakan waktu untuk melakukan perawatan periodik seperti untuk pengujian mata. Dakan setiap contoh ini, konsumen akan mengenali kebutuhan terhadap usaha untuk melengkapi barang atau jasa.
Pengakuan terhadap keinginan yang tidak terpenuhi terjadi ketika konsumen menjadi peduli terhadap produk yang tidak dibeli sebelumnya. Barang tersebut munkin dapat meningkatkan gambaran seseorang, status, penampilan atau pengetahuan dengan cara yang belum pernah dicoba sebelumnya (mobil yang mewah, operasi kosmetik, ensiklopedia), atau memberikan peningkatan karakteristik yang tidak tersedia sebelumnya (kamera videotape, rokok tanpa tembakau). Dalam kasus lain, konsumen disadarkan oleh hasrat terhadap sesuatu yang baru.
 BAB. III
II.                PENUTUP
Pengambilan keputusan dari konsumen yang terbatas dilakukan ketika konsumen melakukan setiap proses dalam pembelian, tetapi tidak mengeluarkan waktu yang cukup untuk hal tersebut . Konsumen telah membeli barang atau layanan tersebut sebelumnya, tetapi tidak sering. Resiko yang diterima adalah tingkat menengah, dan konsumen mau untuk mengeluarkan waktunya untuk berbelanja. Mobil kedua, pakaian, perabotan rumah tangga, dan liburan adalah contoh barang yang menggunakan pengambilan keputusan terbatas .
Pengambilan keputusan yang rutin, terjadi ketika konsumen membeli berdasarkan kebiasaan dan tidak menjalankan prosesnya. Konsumen memilih untuk menghabiskan waktu yang sedikit dalam berbelanja dan biasanya membeli merk yang sama. Dalam kategori ini, konsumen memiliki banyak pengalaman tentang barang-barang tersebut. Produk ini dibeli secara reguler dan sebagai hasilnya, hanya ada sedikit resiko. Mereka relatif memiliki harga yang rendah. Setelah konsumen menyadari bahwa barangnya telah habis, mereka akan melakukan pembelian ulang. Contoh barang ini adalah yang dibeli secara rutin setiap hari, seperti koran, memotong rambut oleh tukang potong rambut langganannya, dan barang-barang kelontong yang dibeli setiap minggu .
Source :

 BAB. I
I.                   PENDAHULUAN
1.  Pembelian
1.1. Proses pengambilan keputusan pembelian
Menurut (Kotler, 2000:204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
-          Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
-          Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
-          Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
-          Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
-          Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.

1.2 Memilih Alternatif Terbaik
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur yang mencakup beberapa  komponen: 
1.      Keputusan tentang jenis produk ,
2.      Keputusan tentang bentuk produk ,
3.      Keputusan tentang merk ,
4.      Keputusan tentang penjualnya ,
5.      Keputusan tentang jumlah produk ,
6.      Keputusan tentang waktu pembelian ,dan
7.      Keputusan tentang cara pembayaran ,

1.3 Memilih Sumber-Sumber Pembelian
 Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan  pada saat mereka membutuhkan. Keputusan membeli pada dasarnya berkaitan dengan “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku konsumen
a.       Kebudayaan
Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia,
b.      Kelas sosial
Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu, misal tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal 
c.       Kelompok referensi kecil
Kelompok ‘kecil’ di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misal kelompok keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll
d.      Keluarga
lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:.
e.       Pengalaman
Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi perilaku selanjutnya 
f.       Kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk beringkah laku
g.      Sikap dan kepercayaan
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten. Kepercayaan adalah keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya 
h.      Konsep diri
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain.
 BAB. II
II.                PEMBAHASAN
Contoh Kasus
Penulis menganalisis seorang konsumen yang berprofesi sebagai mahasiswa dalam menentukan pembelian laptop sebagai penunjang kegiatan perkuliahannya. Rina (20) membutuhkan sebuah laptop untuk membantu kinerjanya dalam mengerjakan tugas – tugas perkuliahan.
Sesuai kebutuhan dan keinginannya Rina harus melakukan  pembelian pada produk laptop karena laptop terdiri dari berbagai pilihan merk dan kualitas maka konsumen harus memikirkan laptop dengan merk dan kulitas apa yang diinginkan supaya produk yang di beli itu memuaskan dan penggunaanya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Harga juga berpengaruh karena Rina berasal dari keluarga yang sederhana. Jadi, hal utama yang dilakukan Rina adalah mencari informasi harga laptop yang murah namun memiliki kualitas yang bagus juga. Teknologi yang sudah semakin canggih bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi mengenai sebuah produk yang kita inginkan yaitu melalui internet, bisa juga melalui media cetak dan media elektronik lainnya. Informasi mengenai suatu produk juga bisa didapatkan melalui pengalaman orang-orang di sekitar.
Mengapa rina lebih memilih Laptop dibandingkan PC? Karena laptop mudah di bawa kemana-mana dan praktis.  Keunggulan laptop yang diinginkan Rina adalah yang mendukung Windows 7 , Microsoft Office 2007 , baterai  tahan lama , Wifi , memory cukup besar , ukuran 10 inchi dan harganya terjangkau. Dan Rina memiliki dua pilihan alternatifnya yaitu Acer AspireOne D260 dengan HP Mini 100 .
Dan Rina pun akhirnya memilih HP mini Karena harganya lebih murah dan kualitasnya tidak kalah dengan Acer yang harganya lebih mahal.Rina membeli dengan tunai hasil tabungan dia dan tambahan dari orang tua. Rina ternyata telah menjalankan sebuah proses pembelian produk dalam pencarian barang yang menjadi keinginannya.
 BAB. III
III.             PENUTUP
Seorang konsumen pada hakikatnya memiliki kebutuhan dan keinginan akan suatu barang. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya maka para konsumen akan melalui beberapa proses pembelian karena tersedianya berbagai macam pilihan barang  yang ada dipasaran. Proses pembelian barang ini lebih diutamakan pada barang yang lebih istimewa (harganya relatif tinggi) sehingga membutuhkan proses pembelian supaya barang tersebut sesuai dengan kualitas dan tingkat harga yang kita inginkan.
Dalam setiap pengambilan keputusan mengenai pembelian suatu barang, harus memperhatikan mana kebutuhan yang penting di dahulukan dan jumlah uang yang kita punyai sesuai dengan pendapatan Rumah Tangga, juga menetapkan dan menggunakan berbagai kriteria evaluasi termasuk harga, merek, kualitas dan lain-lain pada saat membuat keputusan pembelian. Dan penilaian kinerja setiap alternatif sebagai dasar dari evaluasi serta mengetahui dan memahami bagaimana situasi konsumen dalam menentukan pilihan dengan melihat berbagai aspek yang ada didalamnya apa saja yang terkait hingga mempengaruhi tingkat pembelian.
Source :
BAB. I
I.                   PENDAHULUAN

1.      Sumber Daya Konsumen Dan Pengetahuan
1.1  Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayahtingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui. Kategori sumberdaya alam ini tergolong sumberdaya alam yang bisa habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara cepat, namun demikian lambat laun akan dapat diganti melalui proses alamiah misalnya ; pohon-pohon di hutan, rumput di padang rumput, deposit air tanah, udara segar dan lain-lain Sumberdaya alam ini keberadaannya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam kerangka untuk mendorong, mempercepat dan menunjang proses pembangunan wilayah (daerah).Disamping komponen sumberdaya alam, pada saat ini peranan sumberdaya manusia (human resources) dalam konteks kegiatan pembangunan ekonomi termasuk pembangunan ekonomi daerah (wilayah) semakin signifikan. Faktor sumberdaya manusia ini telah menghadirkan suatu proses pemikiran baru dalam telaah teori-teori pembangunan ekonomi, yang menempatkan sumberdaya manusia sebagai poros utama pembangunan ekonomi baik dalam skala global, nasional maupun daerah. Strategi pembangunan ekonomi yang berbasis pada pengembangan sumberdaya manusia (human resources development) dianggap sangat relevan dan cocok dengan kondisi dan karakter pembangunan ekonomi terutama di negara-negara berkembang sejak era 80-an.

1.2  Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen.Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang.Sumber daya kognitifProduk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).
a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food
1.3 Sumber Daya Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme,
Periode sensorimotor
Menurut Piaget,bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:
  • Sub-tahapan skema refleks,
  • Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer,
  • Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder,
  • Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder
  • Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, dan
  • Sub-tahapan awal representasi simbolik.


1.4 Kandungan Pengetahuan
Informasi umum mengenai tahapan-tahapan
Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur.
  2. Universal (tidak terkait budaya)
  3. Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan
  4. Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis
  5. Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)
  6. Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif

1.5 Pengetahuan Organisasi
Pengetahuan organisasi ini dimaksudkan untuk mencakup semua jenis skema untuk mengorganisir informasi dan manajemen pengetahuan mempromosikan
 1. Pengetahuan organisasi mencakup skema klasifikasi yang mengatur bahan-bahan pada tingkat umum (seperti buku-buku di rak), judul-judul subjek yang menyediakan akses yang lebih rinci, dan otoritas file yang mengontrol versi varian informasi penting (seperti nama-nama geografis dan nama-nama pribadi). Istilah pengetahuan organisasi ini dimaksudkan untuk mencakup semua jenis skema untuk mengorganisir informasi dan mempromosikan manajemen pengetahuan
2. Sistem pengetahuan organisasi yang mencakup Mengatur skema Klasifikasi bahan-bahan pada tingkat umum (seperti buku-buku di rak), judul-judul subjek yang menyediakan akses lebih terperinci, dan Otoritas varian versi file yang mengontrol informasi kunci (seperti nama-nama dan nama Geografis -nama pribadi).

1.6 Mengukur  Pengetahuan
Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut.
Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
  • lPengetahuan Produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk
  • Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur merek produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.
 Jenis Pengetahuan Produk
(1) Pengetahuan ttg karakteristik/atribut produk
(2) Pengetahuan ttg manfaat produk
(3) Pengetahuan ttg kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen.
  • Seorang Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut.
  • Setiap konsumen mungkin memiliki kemampuan yg berbeda dalam menyebutkan karakteristik/atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan perbedaan pengetahuan yang dimilikinya.
  • Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen.
  • Pengetahuan yg lebih banyak akan memudahkan konsumen dlm memilih produk yg akan dibelinya.
  • Seorang Konsumen mengkonsumsi sayuran dan buahbuahan karena mengetahui manfaat produk tsb bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yg dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah memperlancar BAB.
  • Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang manfaat produk

Dua Jenis Manfaat
(1) Manfaat Fungsional, yaitu manfaat yg dirasakan konsumen secara fisiologis
(2) Manfaat Psikososial, yaitu aspek psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk
  • Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut
  • Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tsb.
  • Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk.
  • Store contact meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
  • Product contact, konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tsb dan membawanya ke kasir
  • Transaction, konsumen akan membayar produk tsb dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya.
  • Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tsb telah digunakan/ dikonsumsi.
  • Agar produk tsb bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yg tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan/ mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.

BAB. II
II.                PEMBAHASAN
Contoh
Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut, seseorang akan memperoleh skema. Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh, seorang anak mungkin memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya dengan burung. Bila pengalaman awal anak berkaitan dengann burung kenari, anak kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekor burung unta. Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini.

BAB. III
III.             PEMBAHASAN
Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi binatang itu pada skema burung si anak.
Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label "burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.
Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan equilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.
Source ;
 Dewi Listianingsih 
15209885 (3ea11)


metode riset BAB 4 dan 5 (hasil & Pembahasan , Kesimpulan )


BAB.  IV
IV.Hasil Dan Pembahasan
4.1 Deskripsi

Dalam prihal kenaikan tarif tol yang diberlakukan sekarang ini.ternyata tidak dipungkirkan banyaknya keluhan yang dating dari pengguna jalan tol,tentu saja ada pendapat yang negative dan positif.Dalam melakukan penelitian ini jumlah sampel yang diambil hanya sebanyak 4 ruas jalan tol yakni : Jalan tol Jagorawi , Jakarta - Cikampek , Jakarta – Tanggerang ,dan Palikanci .Tujuan dalam pengambilan sampel adalah mengetahui seberapa banyak volume kendaraan melalui tol tersebut dalam kurung waktu 2006 – 2010.Dta yang 
diperoleh sudah dijelaskan pada bab sebelumnya jadi kita dapat liat data yang diperoleh dibab sebelumnya .

4.2 Analisis

Dari hasil penelitian yang diteliti kita memiliki hasil data volume kendaraan yang melintas :
Jalan tol Jagorawi  :
Tahun 2006 sebanyak 319.771 , tahun 2007 sebanyak 318.029 , tahun 2008 sebanyak 315.456 , tahun 
2009 sebanyak 329.587 , tahun 2010 sebanyak 343.073 ( kendaraan ).

Jalan tol Jakarta – Cikampek :
Tahun 2006 sebanyak 288.333, tahun 2007 sebanyak 330.711 , tahun 2008 sebanyak  336.749 , tahun 2009 sebanyak 342.749 , tahun 2010 sebanyak 363.295 ( kendaraan )
.
Jalan tol Jakarta – Tanggerang :
Tahun 2006 sebanyak 291.820, tahun 2007 sebanyak 311.044, tahun 2008 sebanyak 311.470 , tahun 2009 sebanyak 326.385 , tahun 2010 sebanyak 249.429 ( kendaraan ).

Jalan tol Palikanci :
Tahun 2007 sebanyak 37.594, tahun 2008 sebanyak 39.996 tahun 2009 sebanyak 42.104 , tahun 2010 sebanyak 42.290 ( kendaraan ).

BAB. V
V. Kesimpulan
5.1 Intisari

Dari hasil analisis mengenai kenaikan tarif tol,perwakilan  salah satu pengguna jalan tol yang bernama Adikara( 3/10),menyatakan bahwa kenaikan tol tidak menjadi keberatan bagi pengguna jalan tol tapi kenaikan tarif tol juga harus diimbangi dengan perbaikan fasilitas jalan tol .
Dan dari jalur tol yang banyak dilalu oleh kendaraan pertahunnya dari ke 4 sampel tersebut ternyata pada tahun 2006 terbanyak dijalan tol jagorawi sebanyak  319.771 kendaraan , tahun 2007 dijalan tol Jakarta – Cikampek sebanyak 330.711 kendaraaan , tahun 2008 dijalan tol Jakarta – Cikampek sebanyak 336.749 kendaraan , tahun 2009 dijalan tol Jakarta – Cikampek sebanyak 342.749 kendraaan ,dan tahun 2010 dijalan tol Jakarta – Cikampek sebanyak  363.295 kendaraan .Dari hasil ini kita dapat melihat ternya dari tahun ketahun dari sampel tersebut ternyata dominannya ruas jalan tol Jakarta – Cikampek 
yang menonjol dalam arti banyak kendaraan yang melaluinya.

5.2 Saran dan Rekomendasi

Kelemhan dan Kekurangan Riset

Kelemahan dari sebuah riset ini ternyata banyak yang mengeluh adanya kenaikan tarif tol yang berlaku tidak diimbangi dengan pengembangan dan pembangunan fasilitas yang seharusnya dapat dinikmati para pengguna jalan tol agar merasakan kenyamanan saat berkendara.
Dalam riset ini kurang adanya data yang detail dipenelitian ini tidak ada  perhitungan yang dapat kita teliti , dan 
dari jumlah kendraan yang diamati tidak ada volume kendraan yang saya teliti tiap harinya .

Usulan Riset selanjutnya

Dalam penelitiaan selanjutnya akan mengkaji fasilitas yang layak dibangun dan dikembangkan di dalam jalan tol  dengan seiringnya banyak dan meningkatnya pengguna jalan tol sekarang ini.

5.3 Menjawab Tujuan Penelitian

Untuk melekukan analisis mengapa tarif tol dinaikan dan Bagaimana caranya agar pengguna tol tetap merasa nyaman dan puas setelah lewat jalan tol.

Mengapa tarif tol dinaikan Karna :
  1. ·         Pasalnya, kenaikan tarif tersebut sudah ditentukan sebelumnya dan merupakan bentuk pengembalian investasi jangka panjang kepada investor pembangun jalan tol,
  2. ·         Tarif baru ini merupakan penyesuaian terhadap inflasi yang terjadi,
  3. ·          Kenaikan tarif tol juga digunakan untuk biaya operasional seperti pemeliharaan jalan secara rutin
  4. ·         Pembiayaan pajak, bagi investor supaya ada kepastian pengembalian modal untuk investasi berikutnya,

·         serta kegunaan lain untuk kenyamanan pengguna jalan.
Dan ada pun solusi atau cara bagaimana agar pengguna tol tetap merasa nyaman  meskipun keenaikan tarif tol :
Ø  Perlu perbaikan jalan tol yang kurang bagus misalakn bergelombang ,
Ø  Adanya perluasan jalan agar tidak atau mengurangi kemacetan ,
Ø  Perlunya pelayanan pembayaran tol lebih cepat agar tidak memakan waktu banyak ,
Ø  Membuat jalan alternatif yang baru ,untuk lebih cepat  menuju tujuan ,
Ø  Menambah gardu baru agar lebih cepat,
Ø  Penambahan penerangan jalan ,
Ø  Penanganan yang cepat bila terjadi kecelakaan lalu lintas
Ø  Memperbaiki semua fasilitas jalan tol lainnya .

Jadi meskipun kenaikan tarif  tol naik seharusnya juga diseimbangi dengan peningkatan kualitas jalan tol sehingga pengguna jalan tol merasakan kenyamanan dalam mengendara dijalan tol.Kalau meskipun ada kenaikan tariff tol tetapi mutu dan kualitas pembangunan jalan tol semakin membaik juga ,masyarakat atau warga pun tak akan merasakan kerugian ataupun keberatan akan kenaikan tarif  karna karna semua itu telah di terbukti dengan perubahan mutu dan kualitas jalan tol .
Sekian dan terimakasih atas riset yang saya teliti bila ada kekurangan dari penelitian ini saya mohon maaf, dan bila ada kritikan saya akan menerimanya sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas penelitian selanjutnya ..
Dewi Listianingsih/15209885 ( 3ea11 )
Tugas ini untuk pak prihantoro